27 August 2015

Kisah no. 113

Allah Mendengar Doa Kornelius (Kisah Rasul 10)

Ada banyak orang non Yahudi yang karena hidup di daerah Yahudi menjadi begitu tertarik bahkan akhirnya ikut menyembah Allah Israel. Mereka adalah sering dinamai sebagai orang yang ‘takut akan Allah’. Salah seorang dari mereka adalah Kornelius, seorang perwira Romawi yang bertugas di daerah Kaisarea. Dia dikenal sebagai perwira yang baik hati karena sering berbagi sedekah. Yang menarik adalah, seluruh anggota keluarganya sampai ke budak-budaknya juga diajarnya hidup dalam iman ‘takut akan Allah’. Tapi tetap saja ada sesuatu yang menganggu dalam hatinya. Allah masih terasa jauh darinya. Dia mencari-Nya.
Satu hari saat dia sedang berdoa dan berpuasa, Allah mengutus malaikat untuk mendatanginya. Segera disadarinya dengan siapa dia sedang berhadapan, Kornelius berlutut dengan penuh hormat mendengar apa yang dikatakan malaikat Allah. Sebuah pesan yang menggembirakan hatinya. Allah mengerti kehausan hatinya. Allah menjawab kerinduan hatinya. Satu perintah diberikan kepadanya, yaitu untuk mendatangkan seorang yang bernama Simon Petrus. Dia tinggal di Yope, dan dari dialah Korneliua akan mendapat jawab atas semua pertanyaan hidupnya. Kebaikan dan kesalehan hidup Kornelius tidaklah berarti sebelum dia menerima karya keselamatan Yesus. Dan misi penyelamatan ini tidak diberikan Allah kepada malaikat, tapi diutusnya orang pilihan-Nya untuk melayani orang yang membutuhkan keselamatan. Beberapa tahun kemudian Petrus menuliskan tugas ini sebagai tugas orang percaya yang telah ditebus oleh karya salib Yesus. (1 Petrus 2:9).
Setelah malaikat itu pergi meninggalkannya, Kornelius segera memanggil 3 orang kepercayaannya. Ia ceritakan apa yang dia alami saat berdoa, dan segera mengutus mereka untuk pergi ke Yope mencari Petrus. Perjalanan mereka setidaknya menempuh waktu 8 jam. Tapi karena hari sudah malam mereka memutuskan menginap di sebuah kota. Keesokan harinya baru mereka melanjutkan perjalanan. Sementara itu Petrus yang sedang dalam perjalanan menguatkan jemaat-jemaat baru tinggal di Yope.  Petrus sedang berdoa di sotoh rumah. Menjelang siang, tampaklah sebuah penglihatan yang begitu jelas. Penglihatan ini akan mengubah hidup dan pikiran Petrus, nantinya dia juga  menceritakan dan mempertanggunjawabkannya kepada murid-murid yang lain (Kisah Rasul 11:1-18).
Langit terbuka di hadapannya, lalu turunlah kain yang sangat lebar. Kain itu terisi dengan pelbagai jenis binatang berkaki empat, binatang menjalar dan burung. Semua jenis binatang yang dianggap haram dalam hukum dan budaya Yahudi (Imamat 11:46-47). Yang mengejutkannya adalah munculnya suara yang menyuruhnya makan binatang-binatang itu. Petrus memang sedang lapar tapi dia tidak bisa memakannya. Haram. Suara itu berkata, “Apa yang dinyatakan halal oleh Allah tidak boleh engkau nyatakan haram.” Allah sedang membenarkan cara pandang Petrus. Dia juga sedang menyiapkan Petrus untuk masuk dalam misi kepada bangsa-bangsa lain yang dianggap tidak layak untuk dilayani. Bangsa yang dianggap kafir. Tapi bagi Allah tetap saja bangsa itu perlu diselamatkan. Dan dalam rencana-Nya, Kornelius tidak dibawanya datang kepada Petrus, tapi Petruslah yang harus datang ke rumah orang kafir. Tiga kali penglihatan itu dinyatakan kepada Petrus.Kain lebar itu kembali terangkat ke langit. Tampaklah lagi dari tempat Petrus pelabuhan Yope yang penuh dengan kapal-kapal. Ratusan tahun sebelumnya, di situlah Yunus melarikan diri ke Tarsis karena tidak mau menaati panggilan Allah untuk menyampaikan rencana-Nya kepada bangsa lain. Bangsa yang kafir. Apakah Petrus juga akan mengikuti jejaknya?
Dalam pergumulan itu, Roh Kudus berkata kepada Petrus bahwa ada 3 orang yang mencarinya. Tidak usah bingung. Karena Allah sendiri yang menyuruh mereka datang mencari Petrus. Dan benar, di lantai bawah sudah menunggu 3 orang utusan Kornelius. Mereka menceritakan tujuan kedatangan itu. Cukup sudah tanda yang Allah berikan untuk Petrus pergi melayani ‘orang kafir’ itu. Petrus tidak menolak seperti Yunus. Dia memutuskan untuk pergi ke rumah Kornelius. Singkat cerita tibalah mereka di rumah Kornelius. Di dapati Petrus di rumah itu semua anggota keluarga Kornelius telah berkumpul menantikan kedatangannya. Seperti yang biasa yang dilakukan oleh orang Romawi, Kornelius menyambut Petrus dengan penuh rasa hormat, bahkan sampai sujud menyembahnya. Petrus menolak dan menjelaskan bahwa dia jugamanusia biasa sama seperti mereka. Lalu Petrus menceritakan bahwa secara aturan Yahudi tidaklah boleh dia bercampur dengan bangsa lain, tapi karena Allah sendirilah yang menyuruhnya, maka dia datang. Dan sekarang ditanyakannya apa maksud Kornelius mengundangnya datang.
Kornelius segera menceritakan apa yang terjadi saat malaikat mendatanginya. Dan dia yakin benar Allah punya sebuah pesan untuk mereka melalui Petrus. “Sekarang kami semua sudah hadir di sini di hadapan Allah untuk mendengarkan apa yang ditugaskan Allah kepadamu”, kata Kornelius kepada Petrus. Mendengar itu, terharulah hati Petrus. Dia semakin menangkap hati Allah bagi bangsa-bangsa lain juga. Dengan penuh semangat mulailah dia bercerita tentang karya Yesus yang tentunya pernah mereka dengar. Dijelaskannya juga kematian dan kebangkitan-Nya. Sementara Petrus menyampaikan kabar keselamatan itu, Roh Kudus kudus turun ke atas Kornelius dan keluarganya. Ketika mereka mendengar nama Yesus dberitakan ada lonjakan sukacita dalam hati mereka. Tiba-tiba mulut mereka dipenuhi dengan bahasa roh seperti yang dialami murid-murid di peristiwa Pentakosta. Keenam orang Yahudi yang menyertai Petrus tercengang meliha peristiwa itu. Bangsa yang dianggap ‘haram’ mendapat lawatan pekerjaan Roh Kudus. Mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah.
Hati Petrus pun bersukacita menyaksikan pekerjaan Roh Kudus itu. Dengan tegas disampaikannya kepada Kornelius dan keluarganya sebuah tantangan untuk dibaptis dalam nama Yesus. Tentu saja mereka mau. Mereka dibaptiskan.

Pertanyaan Renungan dan Aplikasi:
1.      Apakah kerinduan hati Allah yang terlihat melalui kisah ini?
2.      Bagaimana Anda memahami bahwa orang yang saleh seperti Kornelius pun perlu karya keselamatan Yesus?
3.      Bagaimana Anda memahami tulisan Petrus dalam 1 Petrus 2:9?
4.      Bagaimana Anda melihat pekerjaan Roh Kudus dalam usaha pemberitaan Injil? Bagaimana ini bisa menguatkan Anda untuk terlibat dalam usaha pemberitaan Injil?



No comments:

Post a Comment