Kisah no. 113
Allah Mendengar Doa Kornelius (Kisah
Rasul 10)
Ada banyak orang non Yahudi yang karena hidup
di daerah Yahudi menjadi begitu tertarik bahkan akhirnya ikut menyembah Allah
Israel. Mereka adalah sering dinamai sebagai orang yang ‘takut akan Allah’.
Salah seorang dari mereka adalah Kornelius, seorang perwira Romawi yang
bertugas di daerah Kaisarea. Dia dikenal sebagai perwira yang baik hati karena
sering berbagi sedekah. Yang menarik adalah, seluruh anggota keluarganya sampai
ke budak-budaknya juga diajarnya hidup dalam iman ‘takut akan Allah’. Tapi
tetap saja ada sesuatu yang menganggu dalam hatinya. Allah masih terasa jauh
darinya. Dia mencari-Nya.
Satu hari saat dia sedang berdoa dan
berpuasa, Allah mengutus malaikat untuk mendatanginya. Segera disadarinya
dengan siapa dia sedang berhadapan, Kornelius berlutut dengan penuh hormat
mendengar apa yang dikatakan malaikat Allah. Sebuah pesan yang menggembirakan
hatinya. Allah mengerti kehausan hatinya. Allah menjawab kerinduan hatinya. Satu
perintah diberikan kepadanya, yaitu untuk mendatangkan seorang yang bernama Simon
Petrus. Dia tinggal di Yope, dan dari dialah Korneliua akan mendapat jawab atas
semua pertanyaan hidupnya. Kebaikan dan kesalehan hidup Kornelius tidaklah
berarti sebelum dia menerima karya keselamatan Yesus. Dan misi penyelamatan ini
tidak diberikan Allah kepada malaikat, tapi diutusnya orang pilihan-Nya untuk
melayani orang yang membutuhkan keselamatan. Beberapa tahun kemudian Petrus
menuliskan tugas ini sebagai tugas orang percaya yang telah ditebus oleh karya
salib Yesus. (1 Petrus 2:9).
Setelah malaikat itu pergi meninggalkannya,
Kornelius segera memanggil 3 orang kepercayaannya. Ia ceritakan apa yang dia
alami saat berdoa, dan segera mengutus mereka untuk pergi ke Yope mencari Petrus.
Perjalanan mereka setidaknya menempuh waktu 8 jam. Tapi karena hari sudah malam
mereka memutuskan menginap di sebuah kota. Keesokan harinya baru mereka
melanjutkan perjalanan. Sementara itu Petrus yang sedang dalam perjalanan
menguatkan jemaat-jemaat baru tinggal di Yope. Petrus sedang berdoa di sotoh rumah. Menjelang
siang, tampaklah sebuah penglihatan yang begitu jelas. Penglihatan ini akan
mengubah hidup dan pikiran Petrus, nantinya dia juga menceritakan dan mempertanggunjawabkannya
kepada murid-murid yang lain (Kisah Rasul 11:1-18).
Langit terbuka di hadapannya, lalu turunlah
kain yang sangat lebar. Kain itu terisi dengan pelbagai jenis binatang berkaki
empat, binatang menjalar dan burung. Semua jenis binatang yang dianggap haram
dalam hukum dan budaya Yahudi (Imamat 11:46-47). Yang mengejutkannya adalah
munculnya suara yang menyuruhnya makan binatang-binatang itu. Petrus memang
sedang lapar tapi dia tidak bisa memakannya. Haram. Suara itu berkata, “Apa
yang dinyatakan halal oleh Allah tidak boleh engkau nyatakan haram.” Allah
sedang membenarkan cara pandang Petrus. Dia juga sedang menyiapkan Petrus untuk
masuk dalam misi kepada bangsa-bangsa lain yang dianggap tidak layak untuk
dilayani. Bangsa yang dianggap kafir. Tapi bagi Allah tetap saja bangsa itu
perlu diselamatkan. Dan dalam rencana-Nya, Kornelius tidak dibawanya datang
kepada Petrus, tapi Petruslah yang harus datang ke rumah orang kafir. Tiga kali
penglihatan itu dinyatakan kepada Petrus.Kain lebar itu kembali terangkat ke
langit. Tampaklah lagi dari tempat Petrus pelabuhan Yope yang penuh dengan
kapal-kapal. Ratusan tahun sebelumnya, di situlah Yunus melarikan diri ke Tarsis
karena tidak mau menaati panggilan Allah untuk menyampaikan rencana-Nya kepada
bangsa lain. Bangsa yang kafir. Apakah Petrus juga akan mengikuti jejaknya?
Dalam pergumulan itu, Roh Kudus berkata
kepada Petrus bahwa ada 3 orang yang mencarinya. Tidak usah bingung. Karena Allah
sendiri yang menyuruh mereka datang mencari Petrus. Dan benar, di lantai bawah
sudah menunggu 3 orang utusan Kornelius. Mereka menceritakan tujuan kedatangan
itu. Cukup sudah tanda yang Allah berikan untuk Petrus pergi melayani ‘orang
kafir’ itu. Petrus tidak menolak seperti Yunus. Dia memutuskan untuk pergi ke
rumah Kornelius. Singkat cerita tibalah mereka di rumah Kornelius. Di dapati Petrus
di rumah itu semua anggota keluarga Kornelius telah berkumpul menantikan
kedatangannya. Seperti yang biasa yang dilakukan oleh orang Romawi, Kornelius
menyambut Petrus dengan penuh rasa hormat, bahkan sampai sujud menyembahnya.
Petrus menolak dan menjelaskan bahwa dia jugamanusia biasa sama seperti mereka.
Lalu Petrus menceritakan bahwa secara aturan Yahudi tidaklah boleh dia
bercampur dengan bangsa lain, tapi karena Allah sendirilah yang menyuruhnya,
maka dia datang. Dan sekarang ditanyakannya apa maksud Kornelius mengundangnya
datang.
Kornelius segera menceritakan apa yang
terjadi saat malaikat mendatanginya. Dan dia yakin benar Allah punya sebuah
pesan untuk mereka melalui Petrus. “Sekarang kami semua sudah hadir di sini di
hadapan Allah untuk mendengarkan apa yang ditugaskan Allah kepadamu”, kata
Kornelius kepada Petrus. Mendengar itu, terharulah hati Petrus. Dia semakin
menangkap hati Allah bagi bangsa-bangsa lain juga. Dengan penuh semangat
mulailah dia bercerita tentang karya Yesus yang tentunya pernah mereka dengar.
Dijelaskannya juga kematian dan kebangkitan-Nya. Sementara Petrus menyampaikan
kabar keselamatan itu, Roh Kudus kudus turun ke atas Kornelius dan keluarganya.
Ketika mereka mendengar nama Yesus dberitakan ada lonjakan sukacita dalam hati
mereka. Tiba-tiba mulut mereka dipenuhi dengan bahasa roh seperti yang dialami
murid-murid di peristiwa Pentakosta. Keenam orang Yahudi yang menyertai Petrus tercengang
meliha peristiwa itu. Bangsa yang dianggap ‘haram’ mendapat lawatan pekerjaan
Roh Kudus. Mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah.
Hati Petrus pun bersukacita menyaksikan
pekerjaan Roh Kudus itu. Dengan tegas disampaikannya kepada Kornelius dan
keluarganya sebuah tantangan untuk dibaptis dalam nama Yesus. Tentu saja mereka
mau. Mereka dibaptiskan.
Pertanyaan
Renungan dan Aplikasi:
1. Apakah kerinduan
hati Allah yang terlihat melalui kisah ini?
2. Bagaimana Anda
memahami bahwa orang yang saleh seperti Kornelius pun perlu karya keselamatan
Yesus?
3. Bagaimana Anda memahami tulisan Petrus dalam
1 Petrus 2:9?
4. Bagaimana Anda melihat pekerjaan Roh Kudus
dalam usaha pemberitaan Injil? Bagaimana ini bisa menguatkan Anda untuk
terlibat dalam usaha pemberitaan Injil?
No comments:
Post a Comment