27 August 2015

Kisah no. 100

Yesus Menampakakan Diri Di Jalan Menuju Emaus (Lukas 24:13-35)
Kleopas, suami Maria sedang dalam perjalanan ke Emaus dengan temannya. Kota itu berjarak lebih kurang 11km dari Yerusalem. Sepanjang perjalanan itu mereka memperbincangkan kabar-kabar terbaru seputar kematian Yesus. Dulu mereka sama seperti kebanyakan orang mengharapkan Yesus datang sebagai Mesias pembebas bangsa mereka dari penjajahan. Tapi tak disangka, Yesus malah mati dihukum. Kecewalah mereka. Tapi beberapa perempuan termasuk Maria yang berencana meminyaki tubuh Yesus di kubur, tidak menemukan Yesus. Mereka juga mendengar bahwa perempuan-perempuan itu bertemu malaikat yang memberi tahu bahwa Yesus sudah hidup. Begitu juga kabar dari Petrus dan Yohanes. Namun sampai sekarang tidak tahu di mana Yesus berada. Bingung sekali mereka, antara percaya dan tidak percaya.
                Di tengah hangatnya perbincangan mereka, seorang laki-laki menghampiri mereka. Laki-laki asing itu nampak sangat tertarik dengan perbincangan mereka. Dia adalah Yesus. Tapi mereka tidak mengenali-Nya. Lalu Kleopas coba menjelaskan berita-berita yang sedang beredar belakangan ini di seluruh Yerusalem. Mereka juga terheran-heran bagaimana orang itu tidak tahu berita yang sedang jadi buah bibir itu. Yesus kelihatan tidak tertarik dengan berita yang mereka sampaikan. Dia justru mempertanyakan mengapa Kleopas dan temannya tidak bisa menerima kebenaran bahwa Mesias itu harus menderita, mati disalib, baru sesudah itu Dia bangkit membawa kemuliaan. Yesus  lebih tertarik membahas apa yang diajarkan kitab suci. Bagi dia sangat penting agar Kleopas dan temannya bisa memahami yang telah dikatakan dalam kitab suci. Seseorang yang mata rohaninya tertutup tidak sanggup melihat dan mengenali kehadiran Yesus. Yesus menyebutnya sebagai tanda kebodohan dan hati yang tidak percaya.
                Dia mengingatkan mereka bahwa nabi-nabi Allah di masa lalu juga mengalami sengsara. Musa dan nabi-nabi menderita karena dosa bangsanya. Dan mereka juga telah menubuatkan kehadiran Mesias yang akan datang, menderita karena dosa umatnya, namun akan bangkit dan dipermuliakan. Kleopas dan temannya pernah mendengar semua itu, tapi tidaklah jelas maksudnya bagi mereka. Ketika Yesus menjelaskan, terbukalah pengertian mereka. Mesias harus menderita untuk menebus dosa dunia. Tapi Dia juga akan bangkit. Pengajaran itu begitu menggugah mereka, sampai tidak terasa sampailah mereka di Emaus. Ketika Yesus ingin menlanjutkan perjalanan, mereka menahannya. Selain mereka ingin menjamunya, sangat baik kalau dia tinggal dan meneruskan pengajarannya. Mereka seperti dibawa menikmati pengajaran Guru mereka, Yesus.
                Masuklah mereka ke rumah. Belum lagi mereka menyiapkan perjamuan. Laki-laki itu mengambil roti, lalu memecah-mecahkannya. Bukanlah tindakan yang kebetulan. Karena ketika mereka melihatnya, terbukalah mata mereka bahwa laki-laki di hadapan mereka adalah Yesus. Kerap kali mereka melihat Yesus melakukannya, dengan cara itu. Belum sempat mereka berkata-kata, Yesus hilang dari hadapan mereka. Tertegunlah mereka. Heran. Bagaimana mungkin mereka tidak mengenali. Padahal mereka sebenarnya bisa merasakan gelora di hati mereka saat Yesus mengajak mereka bercakap-cakap. Kata Kleopas, “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?”. Mereka pun memutuskan tidak jadi tinggal di Emaus, kembali ke Yerusalem untuk menceritakan kepada murid-murid yang lain.

 Pertanyaan Renungan dan Aplikasi:
1.       Apa yang menghalangi mereka tidak bisa mengenali kehadiran Yesus? Apa yang sering menghalangi Anda untuk bisa mengenali kehadiran Yesus?
2.       Mengapa Yesus tidak menyatakan dirinya secara fisik kepada mereka di tengah perjalanan? Justru mengajar mereka tentang kitab suci?
3.       Seberapa penting firman Tuhan bagi perjalanan kekristenan kita? (bandingkan Ibrani 4:12; Mazmur 119:105)
4.       Pernahkah Anda membaca firman Tuhan dan tidak bisa memahaminya? Berdoalah dan minta agar Tuhan lewat Roh Kudusnya membimbing Anda mengerti arti firman tersebut.




No comments:

Post a Comment