Kisah
tambahan 2
Yesus menyembuhkan 10 orang kusta (Lukas 17:11-19)
Kusta adalah penyakit yang membawa
dampak pengucilan bagi penderitanya. Biasanya mereka tinggal jauh dari
pemukiman penduduk. Lukas mencatat setidaknya ada 10 orang kusta yang ditemui Yesus
di pinggiran sebuah desa dalam perjalanannya menuju Yerusalem. Rupanya mereka
telah mendengar kabar tentang pekerjaan ajaib yang sering dilakukan Yesus.
Ketika mereka melihat Yesus dan rombongannya dari kejauhan, serentak mereka
berteriak minta tolong. Mereka memohon kesembuhan.
Dari kejauhan Yesus membalas
teriakan mereka dengan sebuah perintah, “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada
iman-imam!”. Demikianlah ketentuan dalam Imamat 14:2, mereka yang sembuh dari
kusta hendak menghadap imam-imam untuk mendapat pengakuan bahwa mereka telah
tahir. Namun, ketika Yesus memerintahkan itu kondisi mereka belumlah sembuh.
Hal inilah yang membuat mereka bingung. Tapi perintah Yesus begitu jelas dan
tegas. Perkataan-Nya mengandung kuasa yang membangkitkan keberanian dan
keyakinan dalam hati mereka untuk melangkah pergi ke imam-imam. Maka berjalanlah
kesepuluh orang kusta itu mencari imam-imam. Ajaib! Belumlah banyak langkah
yang mereka ambil, tiba-tiba mereka merasakan tubuh mereka berbeda. Mereka sembuh. Perkataan yang keluar dari
mulut Yesus berkuasa menyembuhkan mereka.
Bergegaslah mereka ingin sampai ke
hadapan imam-imam untuk mendapat pengesahan akan kesembuhan mereka. Satu dari
antara mereka berhenti dan memutuskan kembali ke Yesus. Dengan suara nyaring ia
memuliakan Allah yang telah memberikan kuasa kepada Yesus untuk menyembuhkannya.
Di hadapan Yesus, ia tersungkur dan mengucap syukur. Itulah penyembahan. Yang menarik
adalah ia seorang Samaria yang dipandang hina oleh orang Yahudi karena sejarah
kawin campur nenek moyang mereka dengan bangsa-bangsa lain. Namun dialah yang
kembali datang dan mengucap syukur kepada Yesus. Bukankah mereka semua sembuh?
Di mana kesembilan orang yang lain?
“Tidak adakah di antara mereka
yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?" tanya
Yesus dengan nada heran. Mujizat yang mereka dialami tidak membawa kesembilan
orang itu sujud dalam penyembahan kepada Sang Pembuat Mujizat. Sampai hari ini
pertanyaan Yesus masih ditanyakan kepada mereka yang menerima anugerah-Nya tapi
dengan segera melupakan Sang Pemberi. Lalu Yesus menatap orang asing yang sedang
sujud menyembah Dia. "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan
engkau”, kata Yesus kepada orang Samaria itu. Perkataan yang berkuasa keluar
sekali lagi dari mulut Yesus. Kali ini tidak hanya kesembuhan dari sakit kusta
yang diterimanya, namun keselamatan jiwa dianugerahkan Yesus kepadanya. Anugerah
itu diberikan atas imannya. Sebuah sikap hati yang bersyukur atas karya Allah
dan berakhir dalam sujud penyembahan.
Berdirilah dan pergilah. Hidupmu
berlanjut. Ucapan syukur seharusnya tidak hanya berbicara tentang pekerjaan Allah
di masa lalu, namun melahirkan keyakinan ada anugerah Allah di masa depan yang
dia sediakan.
Pertanyaan
Renungan dan Aplikasi:
1. Berkali-kali
penulis Injil menceritakan Yesus yang berhenti melanjutkan perjalan demi
menyentuh kehidupan seseorang yang membutuhkan-Nya. Dia tidak pernah terlalu
sibuk untuk mengulurkan tangan kasih-Nya bagi setiap mereka yang membutuhkan. Coba
renungkan itu dan bagaimana kebenaran itu bisa menguatkan hidup Anda?
2. Jika dibandingkan
dengan kehidupan orang Kristen di masa sekarang kita juga akan menemui tipe orang-orang
yang seperti 9 orang yang tidak kembali kepada Yesus. Pikirkan 1 kalimat di
benak Anda mengapa mereka tidak kembali untuk mengucap syukur!
3. Mengucap syukur
tentang kebaikan Tuhan di masa lalu adalah baik, namun bisa meyakini dan
mengucap syukur atas anugerah Tuhan juga tersedia bagi masa depan Anda adalah
hal yang luar biasa. Apa pendapat Anda? Apa yang akan Anda lakukan untuk bisa
mengucap syukur atas anugerah di masa depan?
Bacaan Firman
Tuhan:
Lukas 17: 11 Dalam
perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea. 12 Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah
sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh 13 dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah
kami!" 14 Lalu Ia memandang mereka
dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam." Dan
sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir. 15 Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia
telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, 16 lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan
mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria. 17 Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh
orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu? 18 Tidak adakah di antara mereka yang kembali
untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?" 19 Lalu Ia berkata kepada orang itu:
"Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau."
Sumber:
1.
Alkitab, LAI.
2.
Sejarah Kerajaan Allah 2.
No comments:
Post a Comment