09 January 2015

Kisah no. 88

Yesus mengasihi Bartimeus yang buta (Markus 10:46-52)


Sebuah kesaksian yang sering diceritakan di kalangan jemaat gereja mula-mula. Matius, Markus dan Lukas kemudian hari menuliskannya dalam catatan-catatan Injil mereka.          
Dengan mata buta tentunya hidup menjadi terbatas. Itu yang aku alami. Namaku Bartimeus. Mataku buta. Sehingga hanya meminta sedekah di pinggir jalan kota Yerikho yang bisa aku lakukan. Satu kali aku mendengar keramaian di kotaku. Menurut orang-orang akan ada rombongan yang datang ke Yerikho. Rombongan itu dipimpin seorang guru yang terkenal bisa melakukan mujizat. Mujizat?
Menurut mereka Yesus ini bisa menyembuhkan banyak penyakit. Tiba-tiba ingatanku kembali ktika aku bersama teman-temanku mendengar pengajaran di sinagoge tentag janji datangnya Mesias dari keturunan Daud yang akan menjadi Juruselamat bangsaku. Diakah orangnya?
Entah kenapa di saat yang sama hati ini melonjak gembira seakan Dia akan datang juga dalam hidupku dan membuat keajaiban. Aku bisa melihat. Aku Yakin. Aku Percaya. Satu hari kelak ada seseorang yang berkata bahwa aku memang buta secara jasmani tapi mata rohaniku bisa terbuka tentang siapa Yesus itu. Anugerah?
Mereka yang bercerita kepadaku itu tiba-tiba berlarian menjauh. Namun tak lama kemudian derap langkah itu kembali dan semakin gaduh bunyinya. Samar-samar aku mendengar nama Yesus disebutkan. Pasti ini rombongan itu. Pasti Yesus yang disebutkan itu. Keberanian timbul dalam hatiku. Aku memang buta dan tak berdaya, tapi aku tidak ingin hidupku seperti ini terus. Hatiku masih penuh semangat untuk bisa punya kehidupan yang lebih baik. Hasilnya tentu saja ada keberanian dihatiku untuk bertindak. Ku tebak arahnya darimana suara-suara itu berasal. Suara itu semakin jauh rasanya. Tak kurang akal, berteriaklah aku memanggil nama Yesus. Lengkap dengan keyakinanku bahwa Dia adalah keturunan raja Daud yang dijanjikan datang sebagai Mesias.
“Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” teriakku. Kupastikan suaraku melengking dan sanggup mengalahkan kegaduhan suara orang banyak. Kudengar teguran memintaku untuk diam. Bukan. Aku tidak menantikan suara balasan dari mereka. Apalagi memintaku diam. Suara Yesus yang ingin aku dengar. Berteriaklah aku lebih keras. Lebih lantang lagi. “Yesus!”. Kupanggil nama itu. Jawablah…
  “Bartimeus, ayo berdirilah. Yesus memanggilmu” suara seseorang memanggilku. Lalu dia memapah aku berdiri dan menuntun aku. Aku bisa merasakan sedang berdiri di hadapan seseorang. Mesias itu berhenti untuk menjawab teriak minta tolongku. Senang hati ini.
"Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?” tanya Yesus kepadaku. Segera kujawab dengan penuh keberanian. “Rabuni”. Kupanggil dia guru. “Sembuhkan aku. Melekkan mataku” pintaku kepada Nya.
Suara yang aku tunggu-tunggu itu meluncur dari mulut Nya. “Pergilah, imanmu menyembuhkanmu”. Dia menghargai keberanian dan keprcayaanku yang tersirat dari permintaanku. Dan ini yang aku ingin kalian tahu. Lihat mataku. Dulu mata ini buta. Namun hanya dengan perkataan Yesus, sekarang aku bisa melihat kalian semua. Aku tidak salah. Yesus benar Mesias sang pembuat mujizat. Dialah Tuhan kita.
Gembira sekali aku bisa melihat sekelilingku. Aku tatap wajah Yesus penuh kuasa dan kasih. “Terima kasih, rabuni. Bolehkah aku minta satu hal lagi?”. Mataku secara jasmani sudah terbuka. Tapi aku tidak ingin pergi menjauh dari Mu. Aku tidak tahu masa depanku seperti apa nantinya. Aku masih buta akan hari esok. Bolehkah aku mengikuti Engkau. Dan menjadi murid Mu?”
Yesus mengangguk. Dan inilah aku sampai hari ini ada di antara kalian. Dulu aku buta tapi karena kuasa-Nya aku bisa melihat. Tidak hanya secara jasmani. Tapi secara rohani aku jadi tahu tujuan hidupku. Menjadi murid-Nya.  Kalau saat ini Dia sudah kembali ke sorga. Sepertinya kita buta akan hari esok, percayalah kuasa-Nya masih disediakan-Nya bagi kita untuk berani menjalani hidup kita sebagai murid-Nya. Berserulah kepada Dia, telinga-Nya selalu mendengar.
Bartimeus

Kesaksiaan yang indah tidak hanya untuk gereja mula-mula. Tepatlah Markus menuliskannya dan bisa menjadi kekuatan bagi pembaca kisah ini di masa kini. Kisah tentang pertolongan Allah dan keberanian untuk hidup untuk mengiring Dia. Tidak banyak dari mereka yang ditolong Yesus menyerahkan hidup untuk menjadi murid-Nya. Tepatlah isi pertanyaan berikut, “Sudahkah Dia mengambil alih hatimu? Mungkin Dia ada di sana, tapi apakah Dia penguasanya?”(Vance Havner)

Pertanyaan Renungan dan Aplikasi:
1.       Yesus berhenti untuk menyembuhkan Bartimeus. Jika Anda renungkan itu, Allah seperti apakah yang Anda miliki?
2.       Coba perhatikan orang-orang yang hidup dalam keterbatasan fisik, apakah mereka masih punya semangat dalam menjalani hidup? Kalau Anda menjumpai mereka biasanya apa yang Anda lakukan?
3.       Apakah Anda punya keterbatasan-keterbatasan yang membuat hidup Anda tidak bersemangat? Setelah membaca kesaksiaan Bartimeus, apa yang Anda akan lakukan?
4.       Tidak banyak dari orang yang ditolong Yesus tinggal dan mengiring Dia. Markus menggunakan bahasa itu untuk menunjukkan hidup sebagai murid Yesus. Menurut Anda mengapa ada orang yang sudah ditolong Yesus tapi tidak mau hidup sebagai murid Yesus?
5.       Bicara tentang hari esok atau masa depan, setujukah Anda bahwa manusia sebenarnya buta? Dari kesaksiaan Bartimeus apa yang akan Anda lakukan untuk menjalani hari esok?

Bacaan Firman Tuhan:
Markus 10:46 Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan. 47  Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" 48  Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!" 49  Lalu Yesus berhenti dan berkata: "Panggillah dia!" Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau." 50  Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus. 51  Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!" 52  Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.

Sumber:
1.       Alkitab, LAI.
2.       Kurikulum CDG Kisah Perjanjian Baru, Pelajaran 88.

3.       Sejarah Kerajaan Allah 2. 

No comments:

Post a Comment