Kisah no. 88
Yesus mengasihi Bartimeus yang buta (Markus 10:46-52)
Sebuah
kesaksian yang sering diceritakan di kalangan jemaat gereja mula-mula. Matius,
Markus dan Lukas kemudian hari menuliskannya dalam catatan-catatan Injil
mereka.
Dengan
mata buta tentunya hidup menjadi terbatas. Itu yang aku alami. Namaku
Bartimeus. Mataku buta. Sehingga hanya meminta sedekah di pinggir jalan kota
Yerikho yang bisa aku lakukan. Satu kali aku mendengar keramaian di kotaku.
Menurut orang-orang akan ada rombongan yang datang ke Yerikho. Rombongan itu
dipimpin seorang guru yang terkenal bisa melakukan mujizat. Mujizat?
Menurut
mereka Yesus ini bisa menyembuhkan banyak penyakit. Tiba-tiba ingatanku kembali
ktika aku bersama teman-temanku mendengar pengajaran di sinagoge tentag janji
datangnya Mesias dari keturunan Daud yang akan menjadi Juruselamat bangsaku.
Diakah orangnya?
Entah
kenapa di saat yang sama hati ini melonjak gembira seakan Dia akan datang juga
dalam hidupku dan membuat keajaiban. Aku bisa melihat. Aku Yakin. Aku Percaya. Satu hari kelak ada seseorang yang berkata
bahwa aku memang buta secara jasmani tapi mata rohaniku bisa terbuka tentang
siapa Yesus itu. Anugerah?
Mereka
yang bercerita kepadaku itu tiba-tiba berlarian menjauh. Namun tak lama
kemudian derap langkah itu kembali dan semakin gaduh bunyinya. Samar-samar aku
mendengar nama Yesus disebutkan. Pasti ini rombongan itu. Pasti Yesus yang
disebutkan itu. Keberanian timbul dalam hatiku. Aku memang buta dan tak
berdaya, tapi aku tidak ingin hidupku seperti ini terus. Hatiku masih penuh
semangat untuk bisa punya kehidupan yang lebih baik. Hasilnya tentu saja ada
keberanian dihatiku untuk bertindak. Ku tebak arahnya darimana suara-suara itu
berasal. Suara itu semakin jauh rasanya. Tak
kurang akal, berteriaklah aku memanggil nama Yesus. Lengkap dengan keyakinanku
bahwa Dia adalah keturunan raja Daud yang dijanjikan datang sebagai Mesias.
“Yesus,
Anak Daud, kasihanilah aku!” teriakku. Kupastikan suaraku melengking dan
sanggup mengalahkan kegaduhan suara orang banyak. Kudengar teguran memintaku
untuk diam. Bukan. Aku tidak menantikan suara balasan dari mereka. Apalagi
memintaku diam. Suara Yesus yang ingin aku dengar. Berteriaklah aku lebih
keras. Lebih lantang lagi. “Yesus!”. Kupanggil nama itu. Jawablah…
“Bartimeus, ayo berdirilah. Yesus memanggilmu”
suara seseorang memanggilku. Lalu dia memapah aku berdiri dan menuntun aku. Aku
bisa merasakan sedang berdiri di hadapan seseorang. Mesias itu berhenti untuk menjawab teriak minta tolongku. Senang
hati ini.
"Apa
yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?” tanya Yesus kepadaku. Segera
kujawab dengan penuh keberanian. “Rabuni”. Kupanggil dia guru. “Sembuhkan aku.
Melekkan mataku” pintaku kepada Nya.
Suara
yang aku tunggu-tunggu itu meluncur dari mulut Nya. “Pergilah, imanmu
menyembuhkanmu”. Dia menghargai keberanian dan keprcayaanku yang tersirat dari
permintaanku. Dan ini yang aku ingin kalian tahu. Lihat mataku. Dulu mata ini
buta. Namun hanya dengan perkataan Yesus, sekarang aku bisa melihat kalian
semua. Aku tidak salah. Yesus benar Mesias sang pembuat mujizat. Dialah Tuhan
kita.
Gembira
sekali aku bisa melihat sekelilingku. Aku tatap wajah Yesus penuh kuasa dan
kasih. “Terima kasih, rabuni. Bolehkah aku minta satu hal lagi?”. Mataku secara
jasmani sudah terbuka. Tapi aku tidak ingin pergi menjauh dari Mu. Aku tidak
tahu masa depanku seperti apa nantinya. Aku masih buta akan hari esok. Bolehkah
aku mengikuti Engkau. Dan menjadi murid Mu?”
Yesus
mengangguk. Dan inilah aku sampai hari ini ada di antara kalian. Dulu aku buta
tapi karena kuasa-Nya aku bisa melihat. Tidak hanya secara jasmani. Tapi secara
rohani aku jadi tahu tujuan hidupku. Menjadi murid-Nya. Kalau saat ini Dia sudah kembali ke sorga.
Sepertinya kita buta akan hari esok, percayalah kuasa-Nya masih disediakan-Nya
bagi kita untuk berani menjalani hidup kita sebagai murid-Nya. Berserulah
kepada Dia, telinga-Nya selalu mendengar.
Bartimeus
Kesaksiaan yang indah tidak hanya
untuk gereja mula-mula. Tepatlah Markus menuliskannya dan bisa menjadi kekuatan
bagi pembaca kisah ini di masa kini. Kisah tentang pertolongan Allah dan
keberanian untuk hidup untuk mengiring Dia. Tidak banyak dari mereka yang
ditolong Yesus menyerahkan hidup untuk menjadi murid-Nya. Tepatlah isi pertanyaan
berikut, “Sudahkah Dia mengambil alih hatimu? Mungkin Dia ada di sana, tapi
apakah Dia penguasanya?”(Vance Havner)
Pertanyaan
Renungan dan Aplikasi:
1. Yesus berhenti
untuk menyembuhkan Bartimeus. Jika Anda renungkan itu, Allah seperti apakah
yang Anda miliki?
2. Coba perhatikan
orang-orang yang hidup dalam keterbatasan fisik, apakah mereka masih punya
semangat dalam menjalani hidup? Kalau Anda menjumpai mereka biasanya apa yang Anda
lakukan?
3. Apakah Anda punya
keterbatasan-keterbatasan yang membuat hidup Anda tidak bersemangat? Setelah membaca
kesaksiaan Bartimeus, apa yang Anda akan lakukan?
4. Tidak banyak dari
orang yang ditolong Yesus tinggal dan mengiring Dia. Markus menggunakan bahasa
itu untuk menunjukkan hidup sebagai murid Yesus. Menurut Anda mengapa ada orang
yang sudah ditolong Yesus tapi tidak mau hidup sebagai murid Yesus?
5. Bicara tentang
hari esok atau masa depan, setujukah Anda bahwa manusia sebenarnya buta? Dari kesaksiaan
Bartimeus apa yang akan Anda lakukan untuk menjalani hari esok?
Bacaan Firman
Tuhan:
Markus 10:46 Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di
Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan
murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis
yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan. 47 Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus
orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!"
48 Banyak orang menegornya supaya ia
diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!"
49 Lalu Yesus berhenti dan berkata:
"Panggillah dia!" Mereka memanggil orang buta itu dan berkata
kepadanya: "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau." 50 Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera
berdiri dan pergi mendapatkan Yesus. 51
Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat
bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat
melihat!" 52 Lalu kata Yesus
kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat
itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.
Sumber:
1.
Alkitab, LAI.
2.
Kurikulum CDG Kisah Perjanjian Baru, Pelajaran 88.
3.
Sejarah Kerajaan Allah 2.
No comments:
Post a Comment