14 January 2015

Kisah no. 89
Yesus menyelamatkan Zakheus (Lukas 19:1-10)

                Orang mengenalnya dengan nama Yunani Zakheus, padahal nama aslinya berasal dari bahasa Ibrani, Zakkai yang memiliki arti orang yang adil, yang suci dan yang benar. Itulah harapan kedua orang tuanya. Zakheus memiliki tubuh yang pendek tapi ambisi yang besar apalagi dia tinggal di Yerikho kota perdagangan yang makmur. Ketika Zakheus bertumbuh besar, pilihan pekerjaan yang ditekuninya membuat jalan hidup yang berbeda dengan kebanyakan lelaki seusianya. Dia bekerja sebagai seorang pemungut cukai atau pajak bagi bangsa Romawi yang menjajah bangsa Yahudi. Pekerjaan itu menempatkannya sebagai musuh masyarakat. Bahkan pemimpin-pemimpin agama Yahudi seperti ahli Taurat dan orang-orang Farisi memusuhinya. Bagi mereka selain dianggap sebagai antek penjajah dan bangsa kafir, pekerjaan pemungut cukai penuh kecurangan dan ketidakadilan, sangat berbeda dengan arti namanya. Bahkan pemungut cukai dikelompokkan sebagai orang berdosa sama seperti penjahat dan pelacur.
Karir Zakheus sangat bagus sehingga dia diangkat sebagai kepala dari kelompok pemungut cukai. Begitu juga dengan kekayaannya terus bertambah. Selain mendapat bayaran karena pekerjaannya, rupanya hampir semua pemungut cukai menaikan besaran jumlah pajak yang mereka tagih untuk mereka korupsi. Hidup melimah dengan harta memang diingininya, tapi ia tidak menyangka apa yang ia miliki tidak menjamin kesenangan hidupnya seutuhnya. Hidup dan pekerjaan yang penuh kecurangan menggelisahkan hatinya tiap saat. Bahkan cap pendosa dari masyarakat semakin menambah tuduhan-tuduhan di batinnya. Sering ketika ia mengikuti upacara keagamaan di bait Allah, ia mengambil tempat di mana orang kafir berada. Dia tidak berani sama sekali menyebut nama Allah karena ia tahu hidupnya pastilah tidak disukai-Nya. Namun sekian waktu terakhir ini ia mendengar tentang guru agama yang mengajar dengan tanda-tanda ajaib. Nama-Nya Yesus. Banyak yang mengikuti-Nya. Banyak yang menyebut-Nya sebagai Mesias yang dijanjikan. Dan yang membuat ia tertegun adalah ia mendengar guru itu dekat dan melayani orang yang dicap berdosa. Seandainya aku bisa bertemu dan mengenal Dia begitulah pikiran Zakheus. Seandainya benar Mesias itu utusan Allah akan aku tanyakan apa yang dipikirkan Allah tentang aku.
Mungkinkah berita tentang Dia yang ingin dekat dengan orang berdosa itu benar? Jika benar, apa Dia juga mau dekat dengan aku? Apa Yesus menginginkanku? Hati Zakheus berkecamuk. Diselidikinya setiap berita yang ia dengar. Bahkan menurut kabar-kabar itu salah satu pengikut setia Yesus juga dulunya seorang pemungut cukai. Kalau tidak salah namanya Matius. Sampai tibalah kabar bahwa Yesus ada di Yerikho. Mendengar itu melonjaklah hatinya dengan sukacita. Aku harus menemui-Nya. Segera Ia mencari di mana gerangan Yesus berada. Terlambat. Yesus sudah dalam perjalanan keluar Yerikho. Dan banyak sekali rombongan yang mengikutinya. Sulit mendekati Yesus apalagi dengan tubuhnya yang pendek. Tidak patah arang, Zakheus berlari memutar menuju ke jalan keluar Yerikho. Dia pikir akan kesulitan melihat Yesus, maka segera dipanjat sebuah pohon ara yang tepat berada di pinggir jalan itu. Cabang-cabangnya yang rendah tidak menyulitkan Zakheus, bahkan daun-daunnya yang lebar bisa menutupi tubuhnya. Zakheus ingin menemui Yesus, tapi sekaligus ragu-ragu. Jangan-jangan Dia sama seperti guru Yahudi yang lain. Setidaknya aku bisa melihat-Nya, cukup untuk mejawab penasaranku.
Tidak berapa lama dilihatnya rombongan Yesus mendekat. Pasti Yesus yang berjalan di depan itu. Seandainya aku bisa menemuinya. Masalahnya banyak sekali orang yang mengikutinya, ia malu. Takut juga kalau ia ditolak di depan banyak orang seperti itu. Tiba-tiba Zakheus terkejut karena Yesus berhenti tepat di bawahnya. Lalu Yesus mendongakkan kepala-Nya. Yesus melihatnya. Mata itu mata yang menginginkannya. Lalu Yesus berseru, “"Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu”. Nadanya tidak meminta. Yesus memerintahkan Zakheus untuk turun. Bingung. Seorang suci. Mesias. Melihatku dengan cara seperti itu. Menyebut namaku. Dan mau ke rumahku. Dalam kebingungan dan rasa senang, Zakheus turun dan menuntun Yesus dan rombongan kembali ke Yerikho menuju rumahnya. Melihat itu orang banyak bersungut-sungut. Bagaimana mungkin seorang suci seperti Yesus menumpang di rumah pendosa Zakheus. Gerutuan mereka di dengar Yesus. Di rumah Zakheus, Yesus dengan wajah penuh sukacita, mengumumkan bahwa Dia datang memang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang dan berdosa. Dan hari ini hati Yesus senang karena menemukan Zakheus. Satu kali Dia pernah berdoa dan bersyukur karena orang-orang seperti Zakheus, yang membutuhkan-Nya, dan karena Bapa-Nyalah yang menarik hati mereka untuk datang menemui Yesus (Yohanes 17:2). Keselamatan adalah pekerjaan Allah.
Hari ini ketika Dia bertemu dengan Zakheus, bukan rumahnya yang diinginininya untuk disinggahi, tapi Ia menginginkan Zakheus. Hari ini aku harus memberitakan keselamatan untuk mu. Kata hari ini bagi Yesus bukan ukuran waktu kebetulan. Tapi waktu yang sudah direncanakan supaya kehendak Allah terjadi dalam umat yang disayangi-Nya. Di kayu salib Yesus juga mengucapkan hari ini keselamatan datang kepada penjahat yang disalib bersama Dia. Penulis Mazmur mengingatkan jika hari ini Allah memperdengarkan suara-Nya janganlah umat mengeraskan hatinya (Mzm 95:7-8). Hari ini keselamatan itu dianugerahkan kepada Zakheus yang menerimanya dengan sukacita. Disambutnya Yesus dengan jamuan makan. Yesus pun memberitakan rencana keselamatan Allah melalui-Nya.  Zakheus memutuskan untuk percaya akan semua yang dikatakan Yesus. Ketika Yesus menjadi yang terutama dalam hidup manusia, maka segala berhala di hidup ini akan disingkirkan. Demikianlah yang terjadi dengan Zakheus. Di tengah perjamuan makan yang indah itu, ia berdiri dan menyatakan perubahan hidupnya. Dia sudah menjadikan Yesus sebagai Juruselamatnya dan sekarang tiba waktunya hidupnya berubah. Zakheus berikhtiar setangah hartanya kan dibagikan kepada orang miskin dan ia juga mengembalikan sebesar empat kali lipat kepada semua orang yang pernah ia peras. Uang dan kekayaan sudah tidak lagi menjadi tuannya. Yesus sudah memuaskan hidupnya. Perubahan hidupnya nyata. Yesus menyatakan bahwa keselamatan ada dalam hidup Zakheus. Pemberian Zakheus tidak menyelamatkan dia, tapi karena ia mendapat anugerah keselamatan itulah yang membuatnya menjadi murah hati.
Rumah yang telah lama kehilangan sukacita itu kembali meriah. Bahkan dilaporkan hari itu seluruh isi rumah Zakheus bertobat dan diselamatkan.  Zakheus yang berdosa itu telah diselamatkan, dibenarkan dan disucikan sesuai dengan arti namanya.
O ya..setelah peristiwa sukacita itu ada pertanyaan yang sempat diajukan Zakheus bagaimana Yesus bisa tahu namanya saat memanggilnya di bawah pohon ara. Nathanael, salah satu murid Yesus berkata, “Jangan heran. Guru juga menyebut namaku saat pertama kami bertemu. Aku terkejut. Bahkan Dia juga tahu aku sedang duduk di bawah pohon saat Filipus menceritakan tentang guru kepadaku. Tidak usah terkejut. Dia mengenal aku. Dia tahu aku sedang duduk di bawah pohon. Dia juga mengenalmu. Dia tahu kamu sedang bersembunyi di atas pohon. Dia seperti gembala yang mengenal domba-domba-Nya dan Dia menginginkan domba-domba-Nya itu aman dan selamat. Dia menginginkanmu, Zakheus”

Pertanyaan Renungan dan Aplikasi:
1.       Apa yang Anda pelajari tentang Allah dari kisah Yesus yang mau berhenti menumpang di rumah di Zakheus yang berdosa?
2.       Pernahkah Anda merasakan keinginan seperti yang dirasakan Yesus ketika Ia melihat Zakheus yang terhilang? Sebuah keinginan agar mereka diselamatkan. Bagaimana ceritanya dan apa yang Anda lakukan?
3.       Apakah Anda sudah rutin mendengar suara Tuhan melalui pembacaan firman Tuhan. Apakah Anda pernah mengalami waktu “hari ini (Mazmur 95:7-8)” waktu di mana firman Tuhan berbicara secara khusus kepada Anda? Coba ceritakan dan bagaimana sikap Anda?
4.       Yesus mengenal Natanael, Zakheus dan semua domba-domba-Nya. Dia mengenal Anda dan menginginkan Anda diselamatkan. Bagaimana kebenaran itu menolong Anda menghadapi pergumulan akan dosa?

Bacaan Firman Tuhan:
Lukas 19:1  Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu. 2  Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya. 3  Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. 4  Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. 5  Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu." 6  Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. 7  Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa." 8  Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." 9  Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. 10  Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."

Sumber:
1.       Alkitab, LAI.
2.       Kurikulum CDG Kisah Perjanjian Baru, Pelajaran 89.

3.       Sejarah Kerajaan Allah 2. 

No comments:

Post a Comment