Kisah no. 89
Yesus menyelamatkan Zakheus (Lukas 19:1-10)
Orang mengenalnya
dengan nama Yunani Zakheus, padahal nama aslinya berasal dari bahasa Ibrani, Zakkai
yang memiliki arti orang yang adil, yang suci dan yang benar. Itulah harapan
kedua orang tuanya. Zakheus memiliki tubuh yang pendek tapi ambisi yang besar
apalagi dia tinggal di Yerikho kota perdagangan yang makmur. Ketika Zakheus
bertumbuh besar, pilihan pekerjaan yang ditekuninya membuat jalan hidup yang
berbeda dengan kebanyakan lelaki seusianya. Dia bekerja sebagai seorang pemungut
cukai atau pajak bagi bangsa Romawi yang menjajah bangsa Yahudi. Pekerjaan itu
menempatkannya sebagai musuh masyarakat. Bahkan pemimpin-pemimpin agama Yahudi seperti
ahli Taurat dan orang-orang Farisi memusuhinya. Bagi mereka selain dianggap
sebagai antek penjajah dan bangsa kafir, pekerjaan pemungut cukai penuh kecurangan
dan ketidakadilan, sangat berbeda dengan arti namanya. Bahkan pemungut cukai
dikelompokkan sebagai orang berdosa sama seperti penjahat dan pelacur.
Karir Zakheus sangat bagus sehingga
dia diangkat sebagai kepala dari kelompok pemungut cukai. Begitu juga dengan
kekayaannya terus bertambah. Selain mendapat bayaran karena pekerjaannya,
rupanya hampir semua pemungut cukai menaikan besaran jumlah pajak yang mereka
tagih untuk mereka korupsi. Hidup melimah dengan harta memang diingininya, tapi
ia tidak menyangka apa yang ia miliki tidak menjamin kesenangan hidupnya
seutuhnya. Hidup dan pekerjaan yang penuh kecurangan menggelisahkan hatinya
tiap saat. Bahkan cap pendosa dari masyarakat semakin menambah tuduhan-tuduhan
di batinnya. Sering ketika ia mengikuti upacara keagamaan di bait Allah, ia
mengambil tempat di mana orang kafir berada. Dia tidak berani sama sekali
menyebut nama Allah karena ia tahu hidupnya pastilah tidak disukai-Nya. Namun
sekian waktu terakhir ini ia mendengar tentang guru agama yang mengajar dengan
tanda-tanda ajaib. Nama-Nya Yesus. Banyak yang mengikuti-Nya. Banyak yang menyebut-Nya
sebagai Mesias yang dijanjikan. Dan yang membuat ia tertegun adalah ia
mendengar guru itu dekat dan melayani orang yang dicap berdosa. Seandainya aku
bisa bertemu dan mengenal Dia begitulah pikiran Zakheus. Seandainya benar
Mesias itu utusan Allah akan aku tanyakan apa yang dipikirkan Allah tentang
aku.
Mungkinkah berita tentang Dia yang
ingin dekat dengan orang berdosa itu benar? Jika benar, apa Dia juga mau dekat
dengan aku? Apa Yesus menginginkanku? Hati Zakheus berkecamuk. Diselidikinya
setiap berita yang ia dengar. Bahkan menurut kabar-kabar itu salah satu
pengikut setia Yesus juga dulunya seorang pemungut cukai. Kalau tidak salah
namanya Matius. Sampai tibalah kabar bahwa Yesus ada di Yerikho. Mendengar itu
melonjaklah hatinya dengan sukacita. Aku harus menemui-Nya. Segera Ia mencari
di mana gerangan Yesus berada. Terlambat. Yesus sudah dalam perjalanan keluar Yerikho.
Dan banyak sekali rombongan yang mengikutinya. Sulit mendekati Yesus apalagi
dengan tubuhnya yang pendek. Tidak patah arang, Zakheus berlari memutar menuju
ke jalan keluar Yerikho. Dia pikir akan kesulitan melihat Yesus, maka segera
dipanjat sebuah pohon ara yang tepat berada di pinggir jalan itu. Cabang-cabangnya
yang rendah tidak menyulitkan Zakheus, bahkan daun-daunnya yang lebar bisa
menutupi tubuhnya. Zakheus ingin menemui Yesus, tapi sekaligus ragu-ragu. Jangan-jangan
Dia sama seperti guru Yahudi yang lain. Setidaknya aku bisa melihat-Nya, cukup
untuk mejawab penasaranku.
Tidak berapa lama dilihatnya
rombongan Yesus mendekat. Pasti Yesus yang berjalan di depan itu. Seandainya
aku bisa menemuinya. Masalahnya banyak sekali orang yang mengikutinya, ia malu.
Takut juga kalau ia ditolak di depan banyak orang seperti itu. Tiba-tiba
Zakheus terkejut karena Yesus berhenti tepat di bawahnya. Lalu Yesus mendongakkan
kepala-Nya. Yesus melihatnya. Mata itu
mata yang menginginkannya. Lalu Yesus berseru, “"Zakheus, segeralah
turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu”. Nadanya tidak meminta. Yesus memerintahkan
Zakheus untuk turun. Bingung. Seorang suci. Mesias. Melihatku dengan cara
seperti itu. Menyebut namaku. Dan mau ke rumahku. Dalam kebingungan dan rasa
senang, Zakheus turun dan menuntun Yesus dan rombongan kembali ke Yerikho
menuju rumahnya. Melihat itu orang banyak bersungut-sungut. Bagaimana mungkin
seorang suci seperti Yesus menumpang di rumah pendosa Zakheus. Gerutuan mereka
di dengar Yesus. Di rumah Zakheus, Yesus dengan wajah penuh sukacita,
mengumumkan bahwa Dia datang memang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang
dan berdosa. Dan hari ini hati Yesus senang karena menemukan Zakheus. Satu kali
Dia pernah berdoa dan bersyukur karena orang-orang seperti Zakheus, yang
membutuhkan-Nya, dan karena Bapa-Nyalah yang menarik hati mereka untuk datang
menemui Yesus (Yohanes 17:2). Keselamatan adalah pekerjaan Allah.
Hari ini ketika Dia bertemu dengan
Zakheus, bukan rumahnya yang diinginininya untuk disinggahi, tapi Ia menginginkan Zakheus. Hari ini aku
harus memberitakan keselamatan untuk mu. Kata hari ini bagi Yesus bukan ukuran waktu kebetulan. Tapi waktu yang
sudah direncanakan supaya kehendak Allah terjadi dalam umat yang disayangi-Nya.
Di kayu salib Yesus juga mengucapkan hari
ini keselamatan datang kepada penjahat yang disalib bersama Dia. Penulis Mazmur
mengingatkan jika hari ini Allah
memperdengarkan suara-Nya janganlah umat mengeraskan hatinya (Mzm 95:7-8). Hari
ini keselamatan itu dianugerahkan kepada Zakheus yang menerimanya dengan
sukacita. Disambutnya Yesus dengan jamuan makan. Yesus pun memberitakan rencana
keselamatan Allah melalui-Nya. Zakheus
memutuskan untuk percaya akan semua yang dikatakan Yesus. Ketika Yesus menjadi
yang terutama dalam hidup manusia, maka segala berhala di hidup ini akan
disingkirkan. Demikianlah yang terjadi dengan Zakheus. Di tengah perjamuan
makan yang indah itu, ia berdiri dan menyatakan perubahan hidupnya. Dia sudah
menjadikan Yesus sebagai Juruselamatnya dan sekarang tiba waktunya hidupnya
berubah. Zakheus berikhtiar setangah hartanya kan dibagikan kepada orang miskin
dan ia juga mengembalikan sebesar empat kali lipat kepada semua orang yang
pernah ia peras. Uang dan kekayaan sudah tidak lagi menjadi tuannya. Yesus
sudah memuaskan hidupnya. Perubahan hidupnya nyata. Yesus menyatakan bahwa
keselamatan ada dalam hidup Zakheus. Pemberian Zakheus tidak menyelamatkan dia,
tapi karena ia mendapat anugerah keselamatan itulah yang membuatnya menjadi
murah hati.
Rumah yang telah lama kehilangan
sukacita itu kembali meriah. Bahkan dilaporkan hari itu seluruh isi rumah Zakheus
bertobat dan diselamatkan. Zakheus yang
berdosa itu telah diselamatkan, dibenarkan dan disucikan sesuai dengan arti
namanya.
O ya..setelah peristiwa sukacita itu
ada pertanyaan yang sempat diajukan Zakheus bagaimana Yesus bisa tahu namanya
saat memanggilnya di bawah pohon ara. Nathanael, salah satu murid Yesus berkata,
“Jangan heran. Guru juga menyebut namaku saat pertama kami bertemu. Aku terkejut.
Bahkan Dia juga tahu aku sedang duduk di bawah pohon saat Filipus menceritakan
tentang guru kepadaku. Tidak usah terkejut. Dia mengenal aku. Dia tahu aku
sedang duduk di bawah pohon. Dia juga mengenalmu. Dia tahu kamu sedang
bersembunyi di atas pohon. Dia seperti gembala yang mengenal domba-domba-Nya
dan Dia menginginkan domba-domba-Nya itu aman dan selamat. Dia menginginkanmu,
Zakheus”
Pertanyaan
Renungan dan Aplikasi:
1. Apa yang Anda
pelajari tentang Allah dari kisah Yesus yang mau berhenti menumpang di rumah di
Zakheus yang berdosa?
2. Pernahkah Anda
merasakan keinginan seperti yang dirasakan Yesus ketika Ia melihat Zakheus yang
terhilang? Sebuah keinginan agar mereka diselamatkan. Bagaimana ceritanya dan
apa yang Anda lakukan?
3. Apakah Anda sudah
rutin mendengar suara Tuhan melalui pembacaan firman Tuhan. Apakah Anda pernah
mengalami waktu “hari ini (Mazmur 95:7-8)” waktu di mana firman Tuhan berbicara
secara khusus kepada Anda? Coba ceritakan dan bagaimana sikap Anda?
4.
Yesus mengenal Natanael, Zakheus dan semua domba-domba-Nya.
Dia mengenal Anda dan menginginkan Anda diselamatkan. Bagaimana kebenaran itu
menolong Anda menghadapi pergumulan akan dosa?
Bacaan Firman
Tuhan:
Lukas 19:1 Yesus
masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu. 2 Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala
pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya. 3
Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak
berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. 4 Maka berlarilah ia mendahului orang banyak,
lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. 5 Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat
ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus
menumpang di rumahmu." 6 Lalu
Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. 7 Tetapi semua orang yang melihat hal itu
bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa." 8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada
Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin
dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat
kali lipat." 9 Kata Yesus
kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena
orang inipun anak Abraham. 10 Sebab Anak
Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
Sumber:
1.
Alkitab, LAI.
2.
Kurikulum CDG Kisah Perjanjian Baru, Pelajaran 89.
3.
Sejarah Kerajaan Allah 2.
No comments:
Post a Comment