24 January 2015

Kisah no. 90

Yesus dielu-elukan saat masuk Yerusalem (Matius 21:1-11)

             
Tibalah waktunya Yesus ke Yerusalem. Inilah minggu terakhir sebelum Yesus menyelesaikan misinya di atas kayu salib. Dari rumah Zakheus, Dia melanjutkan perjalana ke Betania. Yesus tinggal di sana untuk merayakan sabat di rumah sahabat yang dikasihi-Nya. Minggu pagi, Dia melanjutkan perjalanan ke Yerusalem melalui bukit Zaitun. Di dekat Betfage, Yesus berhenti dan menyuruh beberapa murid-Nya untuk pergi ke kampung itu untuk mencari keledai tunggang. Yesus menjelaskan dimana dan bagaimana mereka akan mendapatkannya. “Katakan kepada pemiliknya, Tuhan memerlukannya”. Tepat seperti yang Yesus katakan, mereka menemukan seekor keledai tunggang muda yang tertambat. Setelah memberitahu kepada pemiliknya bahwa Yesus memerlukannya, mereka membawa keledai itu. Pemilik keledai itu kemungkinan besar juga seorang pengikut Yesus. Tidak ada keberatan sama sekali dalam hatinya. Kata kunci Tuhan memerlukannya seolah menjadi kata pengingat bahwa semua yang dia miliki adalah milik Tuhan. Dan Tuhan sedang memakai hak miliknya itu.
                Dibawalah keledai itu kepada Yesus. Dengan mengendarai keledai itu Yesus dengan perlahan menuju ke Yerusalem. Keledai adalah tunggangan utama orang Israel pada waktu itu. Jarang sekali mereka menggunakan kuda, karena dianggap sebagai binatang yang datang dari bangsa lain. Bagi bangsa Israel kuda adalah lambang kekuatan dan ketangkasan, sedang keledai melambangkan keyakinan dan kerendahan hati. Lebih kurang lima ratus tahun sebelum peristiwa ini, Allah memakai seorang nabi bernama Zakharia untuk menubuatkannya. “Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda” (Zakharia 9:9). Allah adalah setia. Dia senantiasa melakukan apa yang Dia katakan. Yerusalem sambutlah Raja yang sudah dijanjikan itu datang menunggang seekor keledai. Nama-Nya Yesus.
                Yesus sudah sangat terkenal waktu itu, orang banyak mengikuti Dia. Termasuk mereka yang melihat sendiri bagaimana Yesus membangkitkan Lazarus di Betania. Dalam hati mereka, keyakinan mulai muncul bahwa Yesuslah calon raja yang akan memimpin mereka mengalahkan penjajah Romawi. Semakin lama semakin banyak saja orang yang bergabung dalam perjalanan itu. Orang-orang itu bahkan mulai menghamparkan pakaian-pakaian mereka pertanda sambutan datangnya seorang Raja. Tiba-tiba tanpa dikomando orang banyak itu bersorak-sorai, “Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, hosana di tempat yang maha tinggi!"
                Hosana berasal dari kata Ibrani hosyiah-na. Pada hari raya, orang Israel menyanyikan lagu dari Mazmur 118 di Yerusalem. Di ayat ke 25 lah kata Hosana muncul. Kata tersebut sebenarnya bernada teriakan minta tolong, “Selamatkan kami!”. Namun dalam perkembangannya terjadi perubahan nada yang lain saat menyanyikan kata Hosana ini. Nada minta tolong menjadi nada yakin bahwa pertolongan itu sudah datang. Dari nada cemas menjadi nada percaya. Dari "Selamatkan kami" menjadi "Keselamatan telah datang". Rupanya kali ini nyanyian orang banyak itu tidak seperti yang tiap tahun mereka nyanyikan. Mereka sedang menyanyikan dan menyorakkannya untuk Yesus. Kali ini lagu itu bukan sekedar lagu pengharapan, namun lagu proklamasi bahwa keselamatan itu telah datang melalui Yesus. Hosana! Yesus dengan jelas telah menyatakan Dialah Raja yang dijanjikan itu. Mesias yang menyelamatkan Israel. Mesias yang menyelamatkan dunia.

Pertanyaan Renungan dan Aplikasi:
1.       Bagaimana Anda melihat semua yang Anda miliki? Jika “Tuhan memerlukannya” apa reaksi Anda? Pernahkah Anda mengalaminya?
2.       Nubuatan yang diucapkan Zakharia 500 tahun sebelumnya digenapi sepenuhnya dalam kehidupan Yesus. Allah itu setia. Bacalah Yesaya 55:11 tentang firman Allah yang tidak pernah gagal. Apa yang Anda dapat? Apa yang Anda akan lakukan untuk menerapkannya dalam hidup pribadi?
      Yesaya 55:11  “demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.”
3.       Renungkan kembali Yesaya 55:11, jika Anda sedang dalam sebuah pelayanan menyampaikan firman Tuhan kepada orang lain (sahabat, anak di rumah, anak di pelayanan anak, dll), bagaimana ayat itu menguatkan Anda?
4.       Menurut Anda lebih banyak mana orang Kristen yang hidup dalam kecemasan yang meneriakan Hosana dengan pengertian lama (tolong…tolong…tolong) atau hidup dalam keyakinan yang meneriakan Hosana dengan pengertian yang baru (puji Tuhan…pertolongan Tuhan nyata)?
5.  Apa yang timbul di hati Anda ketika menyadari banyak orang di sekitar Anda yang belum diselamatkan? Mereka masih menyanyikan lagu Hosana dengan nada yang lama, tolong selamatkan kami! Mereka perlu Yesus. Apa yang akan Anda lakukan?

Bacaan Firman Tuhan:
Markus 11:1 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya 2 dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan segera menemukan seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskan keledai itu dan bawalah ke mari.  3Dan jika ada orang mengatakan kepadamu: Mengapa kamu lakukan itu, jawablah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya ke sini." 4Merekapun pergi, dan menemukan seekor keledai muda tertambat di depan pintu di luar, di pinggir jalan, lalu melepaskannya. 5Dan beberapa orang yang ada di situ berkata kepada mereka: "Apa maksudnya kamu melepaskan keledai itu?" 6Lalu mereka menjawab seperti yang sudah dikatakan Yesus. Maka orang-orang itu membiarkan mereka. 7Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya. 8Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang. 9 Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, 10 diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, hosana di tempat yang maha tinggi!"

Yesaya 55:11  “demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.”

Sumber:
1.       Alkitab, LAI.
2.       Kurikulum CDG Kisah Perjanjian Baru, Pelajaran 90.
3.       Sejarah Kerajaan Allah 2.

4.       Arti kata Hosana, http://www.soundofgrace.com/piper83/032783e.htm

No comments:

Post a Comment