Perenungan:
- Laki-laki gagah itu berdiri terpaku di atas gunung sion. Kepalanya mendongak ke atas memandang kemegahan angkasa. Wajah yang penuh dengan catatan sukses itu sepertinya sedang mencari sesuatu yang tersembunyi di balik keindahan alam yang terpapar di depannya. Rupanya itulah caranya untuk mengingat akan Pribadi istimewa dibalik semua kedahsyatan penciptaan alam dan dirinya. Kegiatan ini menjadi sebuah kesukaan baginya, karena menyadarkannya senantiasa bahwa dia adalah mahluk terbatas yang diciptakan oleh Pribadi yang tak terbatas untuk maksud tertentu. (Ini akan menjadi tema utama kisah ketiga, minggu depan)
- Laki-laki itu menuliskan pengalaman itu dalam sebuah Mazmur yang puitis nan megah. Rangkaian kata-kata indah mengalir dari pengertian yang dalam akan pekerjaan Allah yang dia saksikan. Sebuah wahyu yang dia dapatkan dari alam ciptaan-Nya. Wahyu berarti memberi pengertian, mengungkapkan dan memberi inspirasi. Dalam keyakinan Kristiani ada 2 bentuk pewahyuan (pengungkapan diri) Allah, yaitu melalui penciptaan alam dan hati nurani dalam diri manusia yang disebut sebagai wahyu umum. Allah menciptakan dunia untuk menunjukkan betapa istimewanya Dia (bacalah kembali Kejadian 1:1-25). Lalu Dia juga mewahyukan diri-Nya melalui pribadi dan pekerjaan Yesus yang dinyatakan secara mutlak dan lengkap dalam firman Allah yang disebut sebagai wahyu khusus. Roh Kudus berkerja melalui kedua wahyu itu untuk membawa manusia mengenal Allah dan menerima-Nya sebagai penguasa dalam hidupnya sesuai tujuan manusia diciptakan.
- Laki-laki itu bernama Daud, raja tersukses di sepanjang sejarah Israel itu pun bermazmur bagi Raja di atas raja. “Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya; hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar; tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi. Ia memasang kemah di langit untuk matahari, yang keluar bagaikan pengantin laki-laki yang keluar dari kamarnya, girang bagaikan pahlawan yang hendak melakukan perjalanannya. Dari ujung langit ia terbit, dan ia beredar sampai ke ujung yang lain; tidak ada yang terlindung dari panas sinarnya.” Kecemerlangan seorang pencipta terlihat dari hasil karyanya, demikianlah langit, cakrawala dan matahari menceritakan kemuliaan Allah.
- Jika memungkinkan lihatlah keindahan langit dari pandangan teleskop hubble di http://hubblesite.org/gallery/album/.
- Pemandangan terindah apakah yang Anda pernah saksikan sampai decak kagum tidak berhenti dalam pikiran Anda? Apakah pengalaman itu berbicara kepada Anda tentang Allah?
- Jika Anda memandangi pekerjaan tangan Allah yang dijabarkan pemazmur, kalimat-kalimat apa yang muncul dalam benak Anda tentang Allah? a. Ketika Anda memandang langit dan cakrawala (ayat 1). b. Ketika Anda hidup dalam pergantian hari dan malam (ayat 2). c. Ketika Anda merasakan fungsi matahari bagi kehidupan (ayat 4-6).
- Bagaimana Anda membagikan wahyu umum ini kepada orang lain khususnya anak-anak? Perasaan apa yang seharusnya ada saat kita menceritakannya? (coba bandingkan dengan perasaan seorang pengantin laki-laki di hari pernikahannya/ ayat 5)
No comments:
Post a Comment