Perenungan:
Dari
sebelas pelajaran yang lalu ada 2 hal yang terlihat jelas. Pertama, keagungan dan keberhargaan Allah yang sempurna dan kedua, kondisi yang menyedihkan dari
manusia berdosa. Karena kebahagiaan
sejati hanya bisa ditemukan dalam Allah, dank arena Allah tak akan membiarkan
kemulian-Nya berkurang karena dosa, jalan menuju kebahagiaan, selamanaya berada
di luar jangkauan kita melalui kebaikan kita. Paulus berkata, “Aku manuisa
celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?” (Roma 7:24). Keputusasaan
ini bahkan terjadi pada tokoh iman besar seperti Daud. Allah, dalam
kehebatan-Nya yang tiada batas, memiliki janji membersihkan umat-Nya dari
seluruh dosa mereka, dengan membuka jalan bagi kita agar sanggup menikmati Dia
selamanya. Janji itu akan digenapi melalui Yesus.
Penemuan:
1.
Coba temukan fakta-fakta tentang kehebatan
Daud di ayat-ayat berikut ini:
a.
Ia seorang ______________ yang hebat (1
Samuel 17:34-35)
b.
Ia seorang ______________ yang hebat (1
Samuel 16:19-23)
c.
Ia seorang ______________ yang hebat (1
Samuel 17)
d.
Ia seorang ______________ yang hebat (2
Samuel 5:1-4)
2.
Apa yang terjadi dengan hidup seorang Daud
yang hebat ? (2 Samuel 12:9)
3.
Renungkan:
a.
Kita sering memandang tokoh Alkitab karena
hal-hal besar yang mereka lakukan.
b.
Tapi Alkitab juga mengingatkan betapa
besarnya dosa mereka.
c.
Daud tidak menjadi sahabat Allah karena
kehebatannya.
d.
Daud sadar bahwa hatinya yang berdosa tidak
selalu taat, bahkan ketika dia berusaha sangat keras untuk taat. (bandingkan
Roma 8:7)
4.
Apa yang dilakukan Daud setelah sadar atas
ketidakberdayaannya? (Mazmur 51:1-5). Menurut Anda apa Allah mendengar seruan
tersebut?
5.
Allah mendengar seruan anak-anak-Nya untuk
membersihkan hati mereka. Lewat nabi-nabi-Nya Ia menyatakan kerinduan-Nya untuk
memulihkan manusia. Temukan salah satu janji-Nya dalam Yehezkiel 36:26!
Penerapan:
1.
Bagaimana kebenaran firman hari ini bisa
menolong Anda berjuang melawan keinginan daging, bahkan saat Anda gagal menaati
perintah Allah?
2.
Bagaimana Anda akan membantu anak-anak untuk
sadar bahwa seringkali kita berusaha untuk melakukan 'hal-hal baik' untuk
memperbaiki hal-hal buruk yang sudah kita lakukan, dan itu tidak menyelesaikan
masalah? Yesus menebus dosa bukan untuk hanya menutupi tapi membersihkan bahkan
memberi hati yang baru.